Selain jadi pelepas kantuk, kopi sudah jadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Survei dari GoodStats menjelaskan kalau masyarakat Indonesia umumnya konsumsi 2 gelas kopi per hari (40%).
Semakin banyak yang suka kopi, semakin banyak pula tren yang bermunculan di industri ini. Mulai dari menjamurnya kedai kopi yang Instagrammable, rumahan, hingga yang ada di pinggir kali dan jalan!
Tak heran apabila Anda juga ingin tahu cara memulai bisnis kedai kopi sendiri. Namun, mendirikan kedai atau warung kopi bukan cuma soal bikin minuman hitam campur susu yang enak saja.
Ada banyak persiapan agar usaha bisa laris manis. Yuk, simak cara dan tipsnya!
Daftar Isi
Cara Memulai Bisnis Kedai Kopi yang Laris Manis
Bukan Cuma Kopi, Pahami Juga Target Pasarnya
Lokasi Itu Penting, Tapi Tidak Selalu
Cari Modal, Jangan Hanya dari Bank
Jangan Bablas Beli Alat yang Tak Penting
Buat Menu yang Simpel
Cari Barista yang Paham Kopi dan Niat Belajar
Marketing Harus Punya Tujuan
Cara Memulai Bisnis Kedai Kopi yang Laris Manis untuk Pemula
Daripada asal bangun dan menunggu pelanggan datang, ikuti langkah di bawah agar usaha bisa jadi favorit mereka sejak awal!
1. Bukan Cuma Kopi, Pahami Juga Target Pasarnya
Jual kopi yang enak memang penting, tapi yang lebih penting lagi itu mengetahui siapa yang akan beli dan konsumsi kopi Anda.
Jadi, jangan asal buka dengan modal resep yang beredar di Internet! Pikirkan dulu, kedai atau warung kopi ini untuk siapa. Soalnya, mereka yang akan bantu Anda menentukan arah usaha.
Jika Anda ingin sasar pasar anak muda yang hobi nongkrong, buat kedai dengan konsep santai, punya banyak area, harga murah, dan beragam pilihan es kopi susu.
Kalau targetnya pekerja kantoran, Anda akan butuh tempat yang lebih nyaman dan formal, plus layanan cepat karena mereka butuh kopi di tengah kesibukan kerja. Pekerja kantor juga lebih suka kopi hitam dibanding kopi susu.
Tambahan lain, hasil survei dari GoodStats menunjukkan kalau ada beberapa fasilitas yang dianggap harus ada di kedai kopi:
Colokan listrik.
Wifi.
AC.
Halaman parkir.
Smoking room.
Spot foto.
Agar riset lebih lengkap, Anda bisa mulai dari:
Buat profil pelanggan ideal (usia, pekerjaan, gaya hidup, preferensi minuman, dan preferensi cara belanja).
Lakukan survei langsung, online, atau lihat data dari media yang kredibel.
Perhatikan kompetitor di daerah Anda (lokasi, suasana tempat, fasilitas, menu, harga, dan jenis pelanggan).
2. Lokasi Itu Penting, Tapi Tidak Selalu
Lokasi itu penentu segalanya? Belum tentu! Yang penting, lokasi harus cocok dengan target pasar dan modal yang ada.
Memang bisnis akan lebih mudah dikenal dan menarik banyak pengunjung jika berada di pusat keramaian. Namun, Anda tidak perlu memaksa sewa tempat di pusat kota yang mahal.
Cukup cari lokasi “strategis” saja. Kalau mengincar pasar mahasiswa, bangun yang di dekat kampus atau area kos-kosan mereka.
Kalau pelanggan ideal Anda merupakan pecinta kopi serius, mereka akan tetap mau berkunjung sekalipun usaha berada di pinggir kali atau masuk gang sempit sekalipun.
Nah, kalau modal terbatas, Anda bisa mulai dengan konsep yang lebih fleksibel dulu. Contohnya, buka stan kopi to-go atau pakai gerobak kecil yang bisa pindah-pindah tempat.
3. Cari Modal, Jangan Hanya dari Bank
Jika Anda tidak ingin mulai dari yang kecil, cari banyak sumber modal. Namun, jangan hanya mengandalkan pinjaman bank atau tabungan pribadi.
Ada banyak opsi lain yang bisa dicoba, seperti:
Ajak teman, keluarga, atau kolega untuk patungan dengan sistem bagi hasil.
Buat proposal bisnis yang lengkap dan tawarkan ke investor potensial.
Usulkan ide di platform crowdfunding, tapi cari yang tanpa harus bayar bunga besar.
Saat ini, terdapat banyak jalan menuju Roma. Jadi, jangan terpaku ke satu hal saja. Dengan catatan, Anda harus memahami bagaimana punya rencana bisnis yang matang dan cara mengelola keuangan.
4. Jangan Bablas Beli Alat yang Tak Penting
Cara memulai bisnis kedai kopi selanjutnya adalah dengan memahami mana alat atau barang yang memang berguna untuk Anda.
Semangat memulai bisnis kadang buat banyak orang jadi impulsif. Banyak pemula yang terlalu antusias beli mesin atau peralatan mahal yang sebenarnya tidak langsung dibutuhkan.
Contoh, Anda ingin buka kedai kopi rumahan dengan konsep slow bar. Di sini, Anda tidak perlu beli mesin espresso atau grinder kelas atas yang mahal. Alat seduh manual yang proper saja sudah cukup.
Jadi, pikirkan lagi, alat apa yang benar-benar penting dan sesuai dengan menu di kedai. Ini untuk menghindari alat kopi mahal yang hanya jadi pajangan saja.
5. Buat Menu yang Simpel
Bisnis kopi ini baru Anda buka, jadi buat menu yang simpel dan mudah dimengerti calon pelanggan.
Anda tak harus menyediakan banyak jenis susu, berbagai biji kopi single origin, puluhan sirup flavor, dan aneka jenis mocktail.
Fokus saja ke beberapa jenis kopi favorit yang bisa jadi andalan kedai. Untuk membantu, riset dari Snapcart menunjukkan kalau konsumen Indonesia suka konsumsi:
Cappuccino.
Latte.
Kopi gula aren.
White coffee.
Mocha.
Macchiato.
Espresso.
Americano.
Cold brew.
Kopi vietnam.
Selain itu, menu yang simpel juga buat pelanggan tidak bingung memilih dan memudahkan Anda untuk merencanakan pembelian bahan baku, serta menjaga kualitas setiap minuman.
6. Cari Barista yang Paham Kopi
Sekalipun Anda ingin mulai jualan sendiri, pastikan karyawan ini punya ilmu dasar soal kopi dan punya niat belajar yang tinggi.
Terlebih lagi kalau bisnis Anda mulai dari skala kecil, sang barista ini yang akan jadi “wajah” dari kedai kopi.
Anda atau calon pegawai tidak perlu jadi sangat ahli (kecuali Anda memang hanya menjual kopi seduh spesialis).
Intinya, barista yang baik harus tahu cara membuat kopi dengan konsisten, paham selera pelanggan, dan bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan buat setiap orang yang datang.
Plus, barista yang mau belajar biasanya lebih mudah diajak kerja sama dan bisa tumbuh seiring dengan berkembangnya bisnis Anda.
7. Marketing Harus Punya Tujuan
Cara memulai bisnis kedai kopi selanjutnya, Anda harus punya ilmu dasar pemasaran dan tujuan utama nan spesifik. Siapa lagi yang akan gencar menjual dan mempromosikan bisnis selain Anda?
Nah, di era digital saat ini, pemasaran bisa dilakukan secara online dengan cara membuat konten yang relevan dengan target pasar.
Jangan asal gimmick atau ikut tren di TikTok dan Instagram saja. Perhatikan tujuan dan pesan pemasaran apa yang ingin Anda sampaikan.
Misalnya, Anda ingin menarik pelanggan baru sebanyak XX persen di bulan depan. Pikirkan jenis konten seperti apa yang berpotensi memenuhi tujuan tersebut. Apakah konten promosi khusus, diskon kunjungan pertama, atau penawaran paket?
Jika Anda ingin buat kedai lebih dikenal, buat konten yang menonjolkan suasana tempat, produk, cara membuat, aktivitas pegawai atau Anda sehari-hari di sana.
Kesimpulan
Itu dia cara memulai bisnis kedai kopi dari Nutapos! Punya usaha kopi mungkin kelihatan keren dan asik, tapi dibalik itu, ada banyak kerja keras yang harus Anda lakukan di awal.
Mulai dari riset, cari modal, alat, sampai rekrut tim yang pas, semua itu butuh persiapan. Jadi, jangan hanya duduk santai dan menunggu ada orang yang tak sengaja datang.
Anda harus siap turun tangan untuk semua hal, mulai dari buat minuman, memberikan area, sampai mengurus stok bahan baku.
Semoga tips ini bisa bantu Anda semakin siap dan percaya diri untuk wujudkan kedai kopi impian!
コメント