Menentukan harga jual yang tepat akan susah dilakukan jika Anda tidak tahu dengan jelas berapa biaya bahan baku yang dikeluarkan.
Belum lagi kalau ada lonjakan harga bahan-bahan, bisa jadi keuntungan bisnis semakin menipis. Nah, supaya tidak salah hitung, Anda harus tahu dengan pasti berapa biaya bahan makanan/minuman per porsi.
Di artikel ini, Nutapos akan kupas tuntas semua hal yang wajib Anda ketahui, dari pengertian sampai cara menghitung semua biaya yang dibutuhkan. Yuk, simak!
Pengertian Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah semua biaya yang Anda keluarkan untuk membeli bahan yang digunakan dalam proses produksi makanan atau minuman.
Contohnya, misal Anda punya usaha jualan nasi goreng. Bahan baku utamanya bisa berupa beras, telur, minyak goreng, bumbu, kerupuk, dan lalapan.
Selain biaya membeli bahan mentah, ada juga biaya lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Misalnya, biaya pengelolaan dan penyimpanan bahan.
Pentingnya Memahami Biaya Bahan Baku
Kenapa para pelaku usaha harus paham tentang harga bahan baku? Karena biaya tersebut akan menentukan keuntungan yang akan bisnis dapatkan.
Kalau salah hitung, bisa-bisa harga jual menu jadi tidak sesuai, dan akhirnya margin keuntungan jadi semakin tipis.
Jika terlalu murah, Anda bisa rugi. Sebaliknya, dengan harga jual yang terlalu tinggi, pelanggan bisa cari opsi lain yang lebih murah.
Nah, dengan mengerti semua biaya ini, Anda bisa:
- Menentukan harga jual yang tepat.
- Mengontrol pengeluaran dan mencegah pemborosan stok bahan.
- Menghitung keuntungan lebih akurat.
Jenis dan Cara Menghitung Biaya Bahan Baku
Dalam pembagiannya, biaya ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu biaya langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya.
1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Materials Costs)
Sesuai namanya, biaya ini berkaitan dengan semua bahan yang langsung masuk ke produk yang Anda jual (bahan mentah). Biaya ini dapat dihitung dengan mudah berdasarkan porsi yang diproduksi.
Kita pakai contoh sebelumnya: jualan nasi goreng. Nah, daftar bahan baku langsung untuk 1 porsi nasi goreng biasa ada:
| Beras (200 gram) Asumsi harga: Rp20.000 per kgHarga untuk 200 gram: Rp4.000 | Telur (1 butir) Asumsi harga: Rp25.000 per 1 papan (isi 30 butir)Harga per butir: Rp833 (dibulatkan Rp850) | Minyak Goreng (30 ml) Asumsi harga: Rp15.000 per literHarga per 30 ml: Rp454 (dibulatkan Rp500) |
| Bumbu (Bawang Merah, Bawang Putih, Kecap Manis, Garam) Asumsi harga: Rp500 (untuk 1 porsi) | Kerupuk (50 gram) Asumsi harga: Rp20.000 per 1 kgHarga 50 gram: Rp2.000 | Lalapan (Selada, Mentimun, Tomat) Asumsi harga: Rp1.000 per porsi |
Rumus untuk hitung biaya bahan baku langsung per porsi:
Biaya bahan langsung = Total harga x Jumlah yang dipakai per porsi
Contoh, kita ingin hitung biaya beras per porsi, maka rumusnya:
Biaya beras per porsi = Harga per kg × Jumlah beras yang dipakai per porsi
Biaya beras per porsi = Rp20.000 × (1.000 gram : 200 gram) = Rp4.000
Rumus untuk hitung semua biaya bahan dalam 1 porsi nasi goreng biasa:
Semua biaya bahan = Tambahkan semua harga bahan per porsi
Semua biaya bahan = Beras Rp4.000 + Telur Rp850 + Minyak Goreng Rp500 + Bumbu Rp500 + Kerupuk Rp2.000 + Lalapan Rp1.000 = Rp8.850
Dengan perhitungan ini, sekarang Anda tahu berapa biaya akurat yang dikeluarkan untuk membuat satu porsi nasi goreng biasa.
Baca juga: Laporan Pembukuan Kasir Restoran: Cara Mudah Kelola Keuangan
2. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Materials Costs)
Nah, selain bahan langsung, ada juga bahan yang tidak langsung masuk ke dalam hidangan. Namun, tetap dibutuhkan untuk mendukung operasional bisnis kuliner.
Contoh biaya produksi tidak langsung untuk jualan nasi goreng adalah:
- Bahan pembersih untuk mencuci alat masak.
- Bahan baku yang terbuang (tidak terpakai atau rusak).
- Perlengkapan masak yang digunakan.
- Kemasan atau peralatan makan.
- Gaji karyawan atau gaji Anda.
- Utilitas (gas, listrik, air)
Biaya di atas perlu dihitung supaya Anda punya gambaran jelas soal total pengeluaran dan biaya operasional bulanan. Berikut penjelasannya.

| Sabun Cuci Asumsi harga: Rp100.000 per 5 liter (bisa untuk sebulan) Kalau Anda bisa jual 500 porsi dalam sebulan, maka biayanya: Rp200 per porsi | Bahan yang Terbuang Untuk menjual 500 porsi, Anda butuh beras 100 kg (Rp2.000.000) Misal ada 5% beras yang terbuang, maka biayanya: Rp200 per porsi | Perlengkapan Masak Seiring berjalannya waktu, perlengkapan masak pasti akan rusak (mengalami depresiasi). Misal harga kompor Rp1.000.000 dan bisa dipakai selama 4 tahun, maka biayanya: Rp41,67 (dibulatkan Rp50) |
| Kemasan/Peralatan Makan Kita asumsikan pelanggan yang beli takeaway ada 200 porsi. Harga kertas bungkus: Rp16.000 per 200 lembar, maka biayanya: Rp80 | Gaji karyawan Misal gaji karyawan sebesar Rp2.000.000, maka biayanya: Rp4.000 per porsi | Utilitas (Gas, Listrik, Air) Asumsi total biaya: Rp500.000 untuk buat 500 porsiBiaya per porsi: Rp1.000 |
Rumus hitung biaya bahan baku tidak langsung per porsi:
Biaya bahan tidak langsung = Total biaya : Total pemakaian (bisa total porsi atau durasi)
Contoh, kita ingin hitung biaya perlengkapan masak yang seiring waktu mengalami kerusakan.
Biaya perlengkapan masak (kompor) = Rp1.000.000 : 48 bulan = Rp20.833 (dibulatkan Rp21.000)
Anda mampu menjual 500 porsi dalam satu bulan, maka:
Biaya perlengkapan masak (kompor) = Biaya per bulan : 500 porsi
Biaya perlengkapan masak (kompor) = Rp21.000 : 500 porsi = Rp41,67 (dibulatkan Rp50).

Rumus hitung total biaya produksi tidak langsung:
Total biaya produksi tidak langsung = tambahkan semua hasil akhirnya
Total biaya produksi tidak langsung = Sabun Cuci Rp200 + Bahan Terbuang Rp200 + Perlengkapan Masak Rp50 + Kemasan Rp80 + Gaji Rp4.000 + Utilitas Rp1.000 = Rp5.450 (untuk satu porsi)
Rumus hitung total biaya produksi langsung dan tidak langsung:
Total biaya produksi langsung dan tidak langsung = Tambahkan total akhirnya
Total biaya produksi langsung dan tidak langsung = Rp8.850 + Rp5.450 = Rp14.300
Nah, dari angka akhir tersebut, Anda bisa menentukan berapa harga jual yang tepat. Intinya, jangan sampai kurang dari Rp14.300. Karena biaya ini yang Anda butuhkan untuk balik modal.
Cara Menghitung Harga Jual dan Keuntungan
Untuk menentukan harga jual yang tepat, Anda perlu menentukan berapa keuntungan yang ingin didapat. Misalnya, Anda ingin ambil untung sebesar 40%.
Rumus hitung margin keuntungan:
Harga jual = Total biaya per porsi × (1 + persentase keuntungan)
Di mana persentase keuntungan tadi adalah 40%, atau dalam bentuk desimal, yaitu 0,40.
Harga Jual =Rp14.300 × (1 + 0,40) = Rp14.300 × 1,4 = Rp20.020 (dibulatkan Rp20.000)
Dari sini, Anda bisa menyimpulkan bahwa dalam menjual 500 porsi selama satu bulan, Anda akan dapat untung sebanyak:
Rumus hitung total keuntungan dalam satu bulan:
Total keuntungan = (Harga jual – Harga produksi) x Total penjualan
Total keuntungan = Rp20.000 – Rp14.300 = Rp5.700
Total keuntungan = Rp5.700 x 500 porsi = Rp2.850.000
Baca juga: Keuntungan Menggunakan Aplikasi Point of Sales untuk Bisnis Kuliner
Aplikasi Kasir Nutapos Bantu Otomatis Hitung HPP, Stok, dan Laba
Bagi Anda yang sedang menjalankan usaha kuliner, pasti mengerti kalau mengatur stok bahan dan buat laporan penjualan sering bikin pusing. Apalagi kalau harus dilakukan secara manual.
Selain makan waktu dan energi, cek satu per satu juga rentan akan kesalahan. Namun, dengan aplikasi kasir Nutapos, Anda bisa secara otomatis:
- Menghitung HPP (harga pokok penjualan).
- Memantau data pengelolaan bahan baku.
- Mengelola data pembelian bahan dan supplier.
- Menghitung ketersediaan stok real-time (stok langsung berkurang ketika ada penjualan).
- Buat laporan penjualan harian.
- Buat laporan laba bersih dan kotor.
Semuanya bisa diakses melalui aplikasi kasir Nutapos dan backoffice Nutacloud. Sehingga, berbagai aspek operasional bisnis (dari kasir sampai dapur), bisa tertata rapi dengan baik.
Mau buktikan sendiri bagaimana Nutapos dapat membantu usaha Anda? Yuk, daftar dan buat akun sekarang melalui backoffice Nutacloud.
Pendaftarannya simpel, cuma beberapa menit. Cukup masukkan nama usaha, nomor WhatsApp (untuk kode OTP), email (untuk informasi akun), dan password!
Kesimpulan
Demikian penjelasan mengenai cara menghitung total biaya bahan produksi dan harga jual, serta margin keuntungan!
Untuk menentukan harga yang tepat, Anda perlu catat dulu apa saja dan berapa biaya bahan baku langsung dan tidak langsung yang diperlukan.
Kalau sudah mengerti semua ini dan memakai rumus-rumus di atas, Anda pasti tahu hitungan paling akurat yang akan jadi keuntungan bisnis.
Kalau tidak mau ribet menghitung semua biaya bahan dan laporan keuangan secara manual, Anda bisa pakai aplikasi kasir Nutapos.
Dengan Nutapos, Anda bisa otomatis hitung HPP (Harga Pokok Penjualan), kelola stok bahan baku, dan bahkan lihat laporan laba secara real-time!
