Usaha lumpia adalah salah satu bisnis yang sekarang makin populer. Cita rasa dan variasinya beragam dan mudah ditemukan di berbagai daerah.
Beberapa daerah bahkan punya jenis lumpia sendiri dengan karakteristiknya. Misalnya Lumpia Semarang, Lumpia Jakarta, Lumpia Medan, dan lainnya.
Bagi Anda yang ingin memulai bisnis lumpia, simak informasi terkait peluang usaha lumpia, rincian modal yang dibutuhkan, serta cara memulainya. Yuk, langsung saja kita bahas!
Apa Itu Lumpia dan Jenisnya?
Lumpia adalah salah satu makanan khas Indonesia yang berupa gulungan kulit tipis berisi sayuran, daging, atau udang, yang digulung dan digoreng atau disajikan basah.
Ada beberapa jenis lumpia daerah yang terkenal, antara lain:
| Asal | Penjelasan |
| Lumpia Semarang | Terkenal dengan isian rebung, telur, dan udang. Biasanya disajikan dalam dua cara: digoreng renyah atau dikukus lembut. Kulitnya lebih tebal dan proses pengolahan rebungnya cukup sulit agar tidak menimbulkan bau yang mengganggu. |
| Lumpia Yogyakarta | Berisi bengkuang, tauge, wortel, dan ayam cincang. Beberapa versi menambahkan telur puyuh rebus dan soun. Biasanya disajikan dengan acar mentimun dan cabai untuk rasa segar yang khas. |
| Lumpia Jakarta | Menggunakan bengkuang sebagai bahan utama isian, bersama ayam cincang dan daun bawang. Teksturnya segar berkat bengkuang yang renyah, dan biasanya disajikan dengan sambal kacang yang menambah rasa gurih. |
| Lumpia Bogor | Lumpia Bogor memiliki ukuran lebih besar dan berbentuk kotak. Isian utamanya adalah bengkuang, tahu, dan ebi. Yang membedakan adalah cara memasaknya yang dipanggang, menghasilkan tekstur lembut namun renyah dan aroma khas asap. |
| Lumpia Basah Bandung | Menggunakan kulit tipis dan tidak digulung. Isian utamanya adalah tauge dan tumisan, kadang ditambah ayam cincang. Penyajiannya menggunakan saus tauco yang memberikan rasa ringan dan segar. |
| Lumpia Medan (Popiah) | Lumpia basah berukuran besar, kaya akan isian seperti rebung, telur orak-arik, udang, dan kepiting. Popiah sering disajikan sebagai makanan utama karena ukuran dan kelezatannya. |
Baca juga: Komponen Biaya Produksi, Cara Menghitung dan Tips Menguranginya
Kisah Sukses Pelaku Usaha Lumpia
Kali ini, kita lihat dua pelaku usaha yang berani memulai dari nol dan berhasil mengembangkan usaha mereka.
Yang pertama adalah Bu Ari yang berhasil mengelola usaha Lumpia Beef 313 di Sleman (sumber Merdeka).
Bermodal sekitar Rp2 juta, Bu Ari memulai usahanya dari rumah dengan berjualan secara offline di lapak Alun-Alun Denggung. Ia menjual lumpia isi daging sapi yang diracik sendiri.
Selain itu, ia juga memanfaatkan platform online seperti GoFood dan GrabFood untuk memperluas jangkauan pasar. Usahanya kini berhasil mencapai omzet hingga Rp2,5 juta per hari.
Sementara itu, Ferryal, seorang pemuda asal Malang, memulai usaha ‘Lumpia Kriuk’ pada 2012. Ia menjual lumpia dengan isi rebung yang diolah dengan resep khas yang ia dapatkan dari internet (sumber detikfinance).
Berbekal modal Rp5 juta, ia memulai usaha dengan gerobak dorong di tempat-tempat ramai. Usahanya kini meraih omzet Rp20 juta hingga Rp25 juta per bulan. Kunci sukses mereka adalah fokus pada satu jenis produk dan menjaga kualitas yang selalu konsisten.
Estimasi Modal Usaha Lumpia
Jika Anda tertarik untuk memulai usaha ini, Anda bisa mulai dengan skala kecil terlebih dahulu dan berjualan kepada teman-teman atau tetangga.
Berikut estimasi modal yang Nutapos rangkum untuk memudahkan Anda mendapat gambaran.
Estimasi di bawah dibuat untuk menjual 200 buah lumpia ukuran kecil – menengah, dengan asumsi Anda sudah punya peralatan dapur sederhana: kompor, wajan, pisau, talenan, dan wadah.
| Pengeluaran | Perkiraan Biaya | Keterangan |
| Bahan Baku Awal | ||
| Kulit Lumpia (200 lembar) | Rp60.000 – Rp120.000 (tergantung merek) | Kulit lumpia siap pakai. |
| Daging Ayam Cincang (2 kg) | Rp60.000 | Sebagai isian. |
| Udang (1 kg) | Rp40.000 | Sebagai isian. |
| Wortel (1 kg) | Rp10.000 | Sebagai isian. |
| Rebung (400 gram) | Rp5.000 | Sebagai isian. |
| Bumbu dan Penyedap | Rp30.000 | Daun Bawang Bawang Putih Saus Tiram Kecap Manis Saus Tomat Garam dan Merica Bubuk |
| Minyak Goreng (3 liter) | Rp60.000 | – |
| Kebutuhan Lain | ||
| Kotak plastik food grade (100 pcs) | Rp60.000 | Ukuran kurang lebih panjang 22 cm x lebar 15 cm x tinggi 5cm |
| Stapler dan isinya | Rp15.000 | – |
| Listrik, air, dan gas | Rp50.000 | – |
| Total | Rp390.000 – Rp450.000 |
Perhitungan modal bisnis lumpia di atas didasarkan pada resep lumpia yang umum ditemukan di internet. Harga bahan dan perlengkapannya juga dicari lewat pencarian online, jadi angka yang ditampilkan mengikuti kisaran harga yang umum tersedia.
Cara Memulai Usaha Lumpia
Peluang usaha lumpia begitu menjanjikan bukan? Lantas, bagaimana cara memulainya?
1. Riset dan Tentukan Resep Lumpia yang Pas
Kecuali Anda punya lidah dewa atau sudah pernah sukses berjualan lumpia sebelumnya, langkah pertama harus dilakukan. Riset tidak terbatas pada cari informasi di dunia maya saja, namun uji coba beberapa resep yang menurut Anda paling oke.
Dua hal ini dilakukan agar Anda bisa mendapatkan resep dan rasa yang konsisten setiap kali produk dibuat, karena pelanggan bisa kecewa kalau rasanya berubah-ubah.
Jadi, catat dan ukur semua bahan dengan timbangan. Jangan pakai takaran asal atau kira-kira. Catat lagi bila ada perubahan dalam resep.
Beberapa hal lain yang perlu Anda pertimbangkan:
- Fokus pada 1 jenis lumpia saja, entah itu dari isian, ukuran, atau cara memasaknya.
- Hindari pakai bahan yang sulit ditemukan atau harganya cepat naik turun.
- Jangan hanya mengandalkan lidah sendiri, tes ke beberapa orang dengan selera berbeda.
- Bisa memungkinkan, cek rasa lumpia setelah didiamkan beberapa jam; apakah masih enak atau ada yang perlu diperbaiki di resepnya.
Jika ingin jual dalam bentuk frozen, uji berapa lama lumpia bisa bertahan di freezer tanpa berubah tekstur atau rasa setelah digoreng.
Nah, informasi cara simpan dan saji ini perlu Anda sampaikan, bisa di kemasan atau lewat aplikasi pesan/media sosial.
2. Hitung Modal dan Kemungkinan Untung dengan Akurat
Pencatatan resep juga berguna untuk menghitung berapa perkiraan modal dan biaya produksi yang Anda butuhkan untuk memulai usaha lumpia.
Baca juga: Cara Menghitung Omzet untuk Bisnis Kuliner
Hitungan kasar ini akan jadi panduan Anda untuk menentukan harga jual yang mampu menutupi biaya produksi dan menghasilkan keuntungan. Jadi, catat semua bahan, alat, dan harganya, termasuk biaya operasional keseluruhan.
Kemudian, bagi total modal dengan jumlah lumpia yang bisa Anda buat. Misalnya, jika modal Rp100.000 menghasilkan 50 lumpia, berarti modal per lumpia itu Rp2.000.
Nah, Anda bisa menyimulasikan berbagai harga jual dan keuntungan untuk dapat gambaran lebih lanjut. Misalnya:
- Harga jual Rp3.000 → Untung Rp1.000 per lumpia.
- Harga jual Rp3.500 → Untung Rp1.500 per lumpia.
- Harga jual Rp5.000 → Untung lebih besar, tapi mungkin lebih sulit laku.
Intinya, jangan pasang harga terlalu murah. Kalau pakai contoh modal di atas, Anda tidak bisa menjual lumpia di bawah Rp2.000 per biji.
Namun, jangan juga jual terlalu mahal sampai calon pelanggan ragu ingin mencoba. Kecuali lumpia Anda memang berukuran besar dan isian yang komplit.
Harga jual cukup disesuaikan saja dengan biaya produksi, margin keuntungan yang ingin didapat, dan daya beli calon pelanggan.
3. Uji Coba Pasar Dulu Sekecil Mungkin
Usaha lumpia ini belum punya pasar yang tetap; usahakan Anda memulai dari uji coba pasar yang kecil untuk melihat apakah resep dan harga sudah cocok, sekaligus menghindari rugi karena stok tidak laku.
Mulai dari jual ke lingkungan terdekat, bisa tetangga, teman kerja, grup WhatsApp keluarga, atau komunitas sekitar. Anda pun dapat pakai sistem pre-order untuk memastikan lumpia diproduksi sesuai jumlah pesanan.
Dari para pelanggan pertama, minta feedback mereka yang dapat membantu Anda meningkatkan rasa, tekstur, harga, atau hal lainnya. Bila memang lumpia sudah enak, minta juga testimoni atau review produk (ini nanti bisa Anda jadikan konten).
Jangan hanya ingin dengar komentar positif atau pujian saja. Jika ada keluhan (terlalu asin, kulit kurang renyah, isian kurang banyak, atau kalau dingin rasanya aneh), segera perbaiki sebelum produksi dalam jumlah banyak.
Pastikan ada label kontak di kemasan supaya pelanggan bisa pesan langsung di pembelian selanjutnya. Setelah tahap ini berjalan lancar dan ada permintaan stabil, baru Anda bisa lanjut ke branding usaha supaya makin dikenal.
4. Siapkan Branding Usaha Lumpia Sederhana
Melakukan branding akan berguna untuk membantu pelanggan mengingat dan mengenali produk Anda dengan mudah.
Selain itu, dengan branding yang jelas, usaha Anda akan terlihat lebih profesional dan ini bisa dijadikan panduan sebagai pesan pemasaran nantinya. Tipsnya:
- Gunakan nama yang simpel, mudah diingat, dan menggambarkan keunggulan produk.
- Pastikan kemasan tetap mencerminkan branding bisnis, bersih, dan aman.
- Tambahkan stiker logo, kontak, dan pesan pemasaran (jika ada).
Baca juga: Cara Membuat Nama Brand, Lengkap sampai Peraturannya
Desainnya tidak harus sangat estetik dan cantik, asalkan jelas menyampaikan identitas bisnis itu sudah cukup. Tekankan saja pada keunggulan produk, bisa dari kulitnya yang renyah dengan resep khusus atau sambal cocol khas buatan sendiri.
5. Manfaatkan Pemasaran Digital
Branding akan lebih bagus bila didukung dengan usaha yang eksis di media sosial. Selain itu, sebagus apa pun produk akan sulit dikenal banyak orang kalau usaha lumpia Anda sulit dicari informasinya.
Nah, pemasaran secara digital ini bisa jadi cara paling efektif dan murah untuk jangkau lebih banyak pelanggan.
Anda bisa menggunakan WhatsApp, Instagram, TikTok, atau platform marketplace. Bisa pilih salah satu/dua atau gabungkan beberapa media sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi.
Pada pemasaran digital, Anda bisa memanfaatkan strategi pemasaran konten (content marketing). Dengan membuat konten menarik berisi informasi, hiburan, atau cerita di balik layar soal usaha.
Jadi, jangan hanya memasang foto produk saja dengan caption, “Beli sekarang!” Anda harus lebih kreatif agar konten kemungkinan bisa dilihat banyak orang. Contoh konten yang bisa dibuat:
- Edukasi: Video tips memasak lumpia yang renyah dan tidak berminyak.
- Cerita: Behind-the-scenes pembuatan lumpia homemade.
- Hiburan: Gambar atau video fun fact seputar lumpia.
Dengan konten seperti ini, orang akan merasa lebih dekat dengan brand, meskipun awalnya mereka tidak berniat membeli.
Selain itu, post juga testimoni atau review pelanggan sebelumnya untuk menambah rasa percaya mereka yang tertarik ingin beli.
Kesimpulan
Usaha lumpia merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dengan modal awal yang relatif kecil dan potensi keuntungan yang besar.
Pastikan untuk melakukan riset sampai menyusun strategi pemasaran digital agar usaha Anda dapat dikenal dan memikat banyak pelanggan.
Jika Anda butuh solusi teknologi agar operasional lebih lancar, coba aplikasi kasir Nutapos! Nutapos cocok untuk semua jenis usaha kuliner, dan bisa:
- Catat transaksi saat online atau offline.
- Terima pembayaran tunai atau digital.
- Cetak atau kirim struk digital ke WA atau email pelanggan.
- Cek 40+ laporan bisnis detail yang mudah dibaca.
- Catat stok, informasi pelanggan, atur hak akses, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Nutapos sangat fleksibel dan punya dua skema pembayaran: berlanggan dan per transaksi. Bila usaha Anda masih kecil, pilih yang per transaksi.
Hanya dengan top-up minimal Rp50.000 dan biaya per transaksi dipotong Rp200, Anda bisa pakai aplikasi sampai saldo habis! Saldo tidak akan kedaluwarsa. Jadi, kalau usaha masih sepi, Anda tidak perlu bayar apa pun ke Nutapos.
Yuk, unduh aplikasi Nutapos sekarang di Google Play Store dan coba gratis selama 14 hari! Anda juga bisa mendaftarkan akun usaha lumpia melalui backoffice Nutapos.
