Franchise atau waralaba adalah model bisnis di mana Anda menjalankan usaha dengan merek dan sistem yang sudah jadi dari pihak lain. Jadi, tidak perlu mulai dari nol.
Mereknya sudah terkenal dan sistemnya sudah terbukti dapat menghasilkan keuntungan. Anda cukup mengikuti pelatihan atau panduan dari Pemberi Waralaba, dan mempromosikan usaha.
Sebelum terjun ke bisnis ini, ketahui dulu pengertian, cara kerjanya, aturan hukumnya, hingga contohnya di Indonesia. Yuk, kita kupas semuanya!
Apa Itu Waralaba (Franchise)?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, waralaba adalah hak khusus yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha untuk menjalankan sistem bisnis yang punya ciri khas, terbukti berhasil, dan bisa dimanfaatkan orang lain lewat perjanjian waralaba.
Kalau kita sederhanakan, pengertian waralaba adalah sistem kerja sama bisnis. Ada dua pihak yang terlibat:
- Pemilik Waralaba (franchisor)
- Penerima Waralaba (franchisee).
Pemilik akan memberikan hak kepada pihak penerima untuk menjalankan bisnis mereka, termasuk sistem kerja, SOP, branding, sampai pelatihan. Jadi, tinggal menjalaninya saja.
Sebagai gantinya, penerima biasanya bayar biaya awal (franchise fee) dan bagi hasil. Model bisnis ini cocok untuk Anda yang belum terlalu percaya diri bangun brand sendiri.
Baca juga: 11 Contoh Usaha Modal Kecil yang Belum Banyak Pesaing 2024 [Kuliner]
Istilah yang Wajib Dipahami dalam Bisnis Waralaba
Tadi sudah kita singgung sedikit mengenai franchisor dan franchisee. Kali ini, Nutapos akan bahas pengertiannya berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba.
1. Pemberi Waralaba (Franchisor)
Pemberi Waralaba adalah orang atau badan usaha yang punya hak atas sebuah waralaba, lalu memberikan izin ke pihak lain buat pakai sistem bisnis dan mereknya.
Si pemilik usaha utama kasih hak ke mitra (franchisee) untuk menjalankan bisnis, lengkap dengan sistem, produk, dan brand yang sudah siap pakai.
2. Penerima Waralaba (Franchisee)
Penerima Waralaba adalah orang atau badan usaha yang dikasih hak oleh si pemilik waralaba untuk pakai sistem bisnis dan merek mereka.
Dengan kata lain, franchisee ini mitra yang menjalankan usaha waralaba sesuai aturan dari si franchisor.
3. Perjanjian Waralaba
Perjanjian Waralaba adalah kontrak tertulis antara Pemberi dan Penerima Waralaba. Isinya mengatur beberapa hal penting, seperti:
- Hak dan kewajiban masing-masing.
- Pembagian wilayah.
- Jangka waktu kerja sama.
- Sistem pembayaran.
- Pelatihan.
- Bantuan operasional, sampai
- cara menyelesaikan masalah kalau ada sengketa.
Sesuai peraturan, perjanjian ini wajib ditulis dan/atau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Perjanjian juga bisa menyebutkan apakah franchisee boleh nunjuk mitra lain (sub-franchisee). Namun syaratnya, dia harus sudah punya minimal satu tempat usaha yang aktif dan jalan sendiri.
Baca juga: Peluang Usaha Nasi Kepal dan Cara Memulainya
Jenis Waralaba dan Cara Kerjanya (Menurut WFC)
Menurut World Franchise Council (WFC), ada dua jenis sistem waralaba yang paling dikenal: Business Format Franchising dan Product Distribution Franchising.
1. Business Format Franchising
Tipe ini merupakan yang paling sering kita temui, apalagi di bisnis makanan dan minuman. Di model ini, Anda akan dikasih hak pakai nama, produk, sampai seluruh sistem bisnisnya.
Mulai dari cara buka toko, layout tempat, pelatihan, SOP operasional, standar kualitas, sampai strategi marketing.

Contohnya? Brand kayak KFC, Janji Jiwa, atau Mixue. Mereka punya standar yang sama di semua outlet. Tujuannya biar pengalaman pelanggan konsisten, di mana pun mereka membeli produk.
Biasanya, franchisee juga dapat:
- Bantuan cari lokasi dan desain outlet.
- Buku panduan operasional.
- Pelatihan dan support bisnis.
- Strategi marketing dan promosi.
- Kontrol kualitas dari franchisor.
Sistem ini juga mengatur pembagian wilayah dan kontrol langsung dari pemilik merek. Walaupun Anda tetap mandiri sebagai pemilik outlet, Anda harus ikut sistem yang sudah ditetapkan.
2. Product Distribution Franchising
Kalau jenis yang ini, lebih simpel. Anda cuma jadi pihak yang menjual produk dari pemilik merek. Tidak ada sistem bisnis lengkap seperti di Business Format.
Franchisor cuma kasih izin pakai nama dagang dan logo saja, dan tidak mengatur bagaimana Anda menjalani bisnisnya secara keseluruhan.
Contoh paling gampang: bisnis mobil atau SPBU. Seperti dealer mobil yang cuma jual produk merek tertentu, tapi manajemen dan operasional tokonya ditentukan sendiri oleh pemilik dealer.
Model ini lebih mirip hubungan antara supplier dan dealer ketimbang franchise full system.

Kriteria Bisnis Waralaba
Masih bersumber dari peraturan yang sama, kriteria yang wajib ada di bisnis waralaba adalah:
1. Memiliki Ciri Khas Usaha
Bisnis waralaba harus punya keunikan yang membedakannya dari usaha lain. Bisa dari segi produk, konsep toko, cara pelayanan, resep, tampilan brand, atau bahkan atmosfer outlet-nya.
Ciri unik ini yang berpotensi buat pelanggan mudah mengenali dan mengingat brand waralaba. Contohnya rasa pedas khas dan harga murah Mie Gacoan.
2. Terbukti Sudah Memberikan Keuntungan
Karena bisnis waralaba adalah sistem kerja sama, franchisor harus bisa membuktikan brand mereka sudah jalan dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
Jadi, bukan sekadar ide bisnis bagus di atas kertas saja. Jika Anda tertarik jadi franchise, jangan lupa minta bukti kinerja atau laporan keuangan dari brand tersebut.
3. Memiliki Standar atas Pelayanan dan Barang dan/atau Jasa yang Ditawarkan secara Tertulis
Ya, harus ada SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas! Ini termasuk cara bikin produk, pelayanan ke pelanggan, standar kebersihan, layout toko, dan lain-lain.
Semua harus ditulis dan bisa dipelajari. Tujuannya supaya semua outlet punya kualitas yang sama, baik di Jakarta, Surabaya, atau kota kecil sekalipun.
Baca juga: Usaha Lumpia: Peluang, Modal hingga Cara Memulainya
4. Mudah Diajarkan dan Diaplikasikan
Sistem bisnisnya harus bisa diduplikasi dengan mudah. Artinya, orang lain yang beli franchise harus bisa mengerti dan menjalankan sistem, meskipun bukan orang dengan pengalaman bisnis bertahun-tahun.
Inilah kenapa pelatihan dan panduan itu penting dalam membangun gerai waralaba. Kalau sistemnya ribet dan tidak gampang diajari, itu berarti bukan franchise yang baik.
5. Adanya Dukungan yang Berkesinambungan
Pemberi Waralaba adalah wajib kasih support terus-menerus ke mitra (franchisee). Jadi, tidak cuma di awal saja.
Bantuan ini bisa berupa pelatihan lanjutan, bimbingan operasional, promosi bersama, supply bahan baku, update sistem, dan sebagainya. Intinya, franchisor tidak boleh lepas tangan setelah kontrak ditandatangani.
6. Hak Kekayaan Intelektual yang Telah Terdaftar
Brand, logo, resep rahasia, sistem bisnis, atau hal lain yang jadi identitas waralaba harus punya perlindungan hukum.
Jadi, semua elemen penting bisnis harus sudah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Kalau nanti ada yang nyontek tanpa persetujuan, Anda punya hak hukum buat melindungi bisnis tersebut.
Pak Isy Kasim (Direktur Jenderal Kemendag) juga menghimbau masyarakat untuk memperhatikan seberapa logis dan legal usaha waralaba yang diminati. Selalu cek lagi informasi bisnis tersebut agar terhindar dari investasi bodong.
Contoh Bisnis Waralaba Makanan dan Minuman di Indonesia
Sektor Food and Beverage di Indonesia menguasai pasar franchise, sebanyak 58,37 persen. Tak heran bila banyak calon pengusaha yang tertarik di bidang ini.
Buat Anda yang lagi mencari ide, ini beberapa contoh waralaba makanan dan minuman yang populer di Indonesia:
1. Mixue
Mixue, yang dikenal dengan produk es krim dan teh berkualitas dengan harga terjangkau, menawarkan peluang kemitraan bagi Anda yang ingin bergabung dalam jaringan bisnis mereka.
Dengan lebih dari 40.000 toko di seluruh dunia, termasuk 2.600 di Indonesia, Mixue telah membuktikan kesuksesannya dalam industri ini.
Langkah, syarat utama, dan kebutuhan biaya membuat gerai waralaba (bisa sampai 1 M) bisa Anda cek di website official Mixue.
2. Janji Jiwa
Bisnis Janji Jiwa waralaba adalah jaringan kedai kopi terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 900 outlet yang tersebar di lebih dari 100 kota.
Mereka menawarkan peluang kemitraan bagi Anda yang ingin bergabung dalam industri minuman dan makanan berbasis teknologi yang berkembang pesat. Dilansir dari Tempo, biaya waralaba Janji Jiwa bisa sampai 200 juta.
3. Fore Coffee
Fore Coffee punya konsep kemitraan yang beda dari waralaba tradisional. Mereka pakai sistem Rental Revenue Sharing. Biaya awal mulai dari sekitar Rp1,2 miliar, tergantung ukuran tempat.
Artinya, investor cukup sediakan tempat dan fasilitas, lalu semua urusan operasional dan branding dipegang langsung oleh tim Fore Coffee. Investor tetap dapat bagian dari penjualan bersih.
4. Mie Gacoan
Mie Gacoan, bagian dari PT Pesta Pora Abadi, adalah restoran mie pedas nomor satu di Indonesia yang menawarkan cita rasa khas dan pengalaman kuliner seru.
Sebagai brand lokal, mereka menyajikan mie berkualitas dengan berbagai level kepedasan yang bisa disesuaikan dengan selera. Informasi dari Kumparan, biaya gabung franchise Mie Gacoan di mulai dari Rp125 juta.
Kesimpulan
Waralaba adalah pilihan bisnis yang memang ditujukan untuk calon pengusaha yang tak mau ribet mengurus semua dari nol, namun dengan biaya yang cukup tinggi.
Dengan sistem, merek, dan support yang sudah jadi, Anda bisa langsung menjalani bisnis yang terbukti berhasil.
Tapi sebelum gabung, pastikan Anda paham jenis, cara kerja, dan kriteria waralaba yang legal.
Jangan lupa juga untuk riset setiap brand yang Anda minati. Cek informasi resmi dari website mereka dan beberapa media berita nasional.
Punya bisnis kuliner? Anda pasti butuh sistem kasir yang praktis dan lengkap biar operasional makin lancar. Nah, Nutapos adalah solusi aplikasi kasir all-in-one yang cocok buat bisnis F&B.
Fiturnya lengkap dan banyak, mulai dari pencatatan penjualan, manajemen stok, sampai 40+ laporan bisnis yang bisa dikelola langsung dari handphone atau tablet Android!
Tidak ribet, tidak mahal, dan bisa langsung jalan! Yuk, daftarkan bisnis Anda sekarang melalui backoffice nutacloud. Klik banner di bawah jika ingin menjadwalkan demo gratis dengan tim CS Nutapos.
