Stok adalah semua barang atau bahan yang Anda simpan dan siap dipakai untuk kebutuhan operasional usaha. Bisa disimpan di gudang khusus, dapur, bar, kulkas, atau etalase.
Stok harus tertata dengan rapi dengan pencatatan yang akurat pula. Agar bahan tidak habis ketika restoran sedang ramai atau menumpuk di gudang sampai tidak layak pakai.
Nah, di artikel ini, Nutapos akan bahas semua tentang stok. Dari pengertian stok, jenis, sampai cara mengelolanya yang tepat untuk bisnis. Yuk, simak!
Apa Itu Stok?

Singkatnya, stock atau stok adalah jumlah persediaan barang dagang. Persediaan ini mencakup semua bahan dan barang yang tersimpan untuk operasional nantinya.
Dalam usaha kuliner, stok itu seperti beras, telur, minyak, bumbu dapur, minuman kemasan, dan lainnya. Semua hal yang Anda perlukan untuk proses produksi dan melayani pelanggan bisa diartikan sebagai stok.
Pengelolaan stok tidak terbatas pada catat berapa banyak jumlahnya. Anda juga harus tahu kapan barang/bahan itu dibeli, datang, harus dipakai, dan kapan mesti restock lagi.
Baca juga: Aktivitas Supply Chain Management dalam Bisnis Kuliner
Perbedaan Stock, Inventory, dan Supply
Dalam praktiknya, ketiga istilah di atas sering tertukar. Padahal, ketiganya berbeda.
Stock atau stok adalah jumlah barang yang sudah ada dan tersimpan untuk dipakai atau dijual. Contohnya 5 kg daging di kulkas, beragam mie instan di rak, dan tisu atau cup plastik di meja.
Inventory atau persediaan juga merujuk pada semua barang atau bahan baku. Namun, istilah ini sering dipakai untuk mengelola gudang atau data stok. Inventory biasanya muncul di aplikasi kasir, laporan bulanan, atau pembukuan bisnis.
Sementara itu, supply atau pasokan adalah barang yang masih dalam proses transit. Bisa dari supplier atau gudang pusat. Contoh, Anda beli 10 liter minyak goreng tapi belum sampai.
Singkatnya:
- Stok adalah jumlah arang yang Anda simpan.
- Inventory adalah data/catatan dari stok bisnis Anda.
- Supply adalah barang yang masih dalam perjalanan.
6 Jenis Stok Berdasarkan Fungsinya
Memahami stok berdasarkan fungsinya penting agar Anda tahu mana stok yang wajib selalu ada, mana stok cadangan, dan mana yang perlu habis dengan cepat. Berikut penjelasannya.
| Jenis Stok | Penjelasan | Contoh |
| Active Stock | Stok utama yang bisnis Anda pakai sehari-hari. Harus selalu ada dan dicek tiap hari. | Beras, minyak, telur, gas, bahan masakan inti. |
| Buffer Stock | Stok tambahan buat antisipasi lonjakan permintaan atau telatnya supply. | Stok daging ayam tambahan saat weekend. Stok bahan minuman menjelang bulan puasa. |
| Safety Stock | Stok minimum cadangan yang disimpan untuk jaga-jaga kalau ada masalah tak terduga. Biasanya jumlahnya kecil tapi tetap penting. | 1 dus mie instan, 5 liter minyak, 1 tabung gas cadangan. |
| Cycle Stock | Stok rutin yang dibeli berdasarkan jadwal belanja normal. | Anda biasa beli bahan mentah satu minggu sekali. Stok dalam jadwal tersebut merupakan cycle stock. |
| Dead Stock | Stok yang sudah lama tidak terpakai. Bisa karena lupa, tidak laku, atau sudah basi. Stok ini harus segera dihabiskan atau dibuang. | Terlalu banyak beli saus cireng, padahal produk kurang laris. |
| Transit Stock | Barang atau bahan yang sudah dibeli, tapi belum sampai ke tempat Anda. Belum jadi stok aktif, namun tetap harus dipantau. | Anda beli 10 kg adonan mie, namun masih dalam perjalanan. |
3 Jenis Stok Berdasarkan Bentuknya
Stok bisa juga dibedakan berdasarkan bentuk fisiknya atau tahapannya dalam proses produksi. Ini penjelasannya:
| Jenis Stok | Penjelasan | Contoh |
| Stok Bahan Baku | Bahan mentah yang belum diolah sama sekali. Gampang rusak dan harus cepat dipakai. Perlu disimpan dengan suhu yang pas dan dicek setiap hari. | Daging segar, sayuran, ikan, bumbu dapur. |
| Stok Barang Setengah Jadi | Bahan yang sudah diolah sebagian, tapi belum siap dijual. Biasanya disiapkan terlebih dahulu agar kerja di dapur lebih efisien. | Adonan bakso, adonan mie, ayam yang sudah dibumbui. |
| Stok Barang Jadi | Produk final yang siap dijual ke pelanggan. Produk perlu ditata rapi dan dicek masa simpannya. | Bisa makanan siap saji, minuman botolan, camilan kemasan, dll. Seperti Es kopi susu, ceik, roti, minuman berlabel, keripik atau kerupuk. |
Mengapa Manajemen Stok adalah Bagian Penting dari Usaha?
Manajemen stok adalah cara pelaku usaha mengontrol masuk dan keluarnya barang agar usaha tetap berjalan lancar. Simpelnya, kalau stok rapi berarti operasional usaha aman.
Pengelolaan ini sangat vital pada usaha kuliner, karena bahan atau barang yang dibeli memang ditujukan agar bisa habis dalam hitungan jam atau hari.
Tanpa manajemen stok, beberapa masalah umum ini bisa terjadi:
- Stok tiba-tiba habis di tengah operasional.
- Tidak paham kapan bahan mentah kedaluwarsa.
- Bahan atau barang hilang tanpa ketahuan.
- Kelebihan beli stok hingga tidak terpakai.

Cara Mengelola Stok Bisnis
Berikut cara praktis dalam manajemen stok agar tetap rapi dan lancar setiap hari.
1. Buat Daftar Jumlah Semua Barang dan Bahan yang Digunakan
Meskipun bisnis masih kecil, catatan stok adalah wajib ada. Bila daftar jumlah barang saja Anda tidak punya, maka Anda tidak bisa mengaturnya.

Jadi, data dulu semua barang dan bahan yang Anda pakai untuk operasional. Ini termasuk bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Susun daftarnya per kategori, biar gampang dicek dan diurut. Contohnya:
- Bahan basah (cepat rusak): ayam, ikan, sayur.
- Bahan kering: beras, gula, mie, tepung.
- Bahan tambahan: saus, kecap, sambal, margarin.
- Kemasan & perlengkapan: plastik, box makanan, cup, sendok.
- Peralatan penunjang: gas, tisu, sabun cuci piring.
Bila bisnis sudah berjalan, cukup catat saja sisa bahan dan barang yang ada. Kemudian, lihat laporan penjualan bisnis Anda untuk mengukur berapa kebutuhannya.
Lalu, perkirakan berapa jumlah ideal dan jumlah minimum setiap item? Misalnya, telur harus berjumlah 30 butir setiap hari, batas minimumnya 10 butir.
Bila jumlah sudah mendekati angka minimum, Anda harus siap untuk restock atau beli ulang.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Bahan Baku dan Menentukan Harga Jual
2. Cek Stok secara Rutin (Malam Ketika Closing)
Waktu paling ideal buat cek stok adalah setelah outlet tutup, saat semua transaksi pada hari itu sudah selesai. Ini akan memudahkan Anda untuk lihat sisa stok dengan lebih akurat tanpa ganggu operasional.
Catatan bisa manual atau pakai aplikasi. Kalau Anda ingin manual, ini contoh pencatatan stok harian yang bisa dipakai:
Laporan Stok Harian
Tanggal: [diisi saat pengecekan stok]
| No. | Barang | Stok Awal | Stok Masuk | Stok Keluar | Sisa Stok | Keterangan |
| 1. | Beras | 10 kg | 20 kg | 15 kg | 15 kg | Restock 15 kg |
| 2. | Mie Instan | 30 bungkus | 20 bungkus | 40 bungkus | 10 bungkus | Restock 40 bungkus |
| 3. | Saus Sambal | 3 botol | – | 1 botol | 2 botol | Restock 1 botol |
| 4. | Telur Ayam | 20 butir | 30 butir | 35 butir | 15 butir | Restock 20 |
| 5. | Cup Plastik 12 Oz | 100 cup | – | 40 cup | 60 cup | – |
Catatan bisa dalam bentuk spreadsheet atau kertas print. Sesuaikan saja dengan kebutuhan bisnis.
Untuk bahan mentah, perlu Anda tambahan keterangan apakah masih layak pakai atau tidak (wajib catat tanggal beli dan kedaluwarsa).
Seiring berjalannya waktu dan dengan pencatatan yang akurat, Anda pasti bisa tahu:
- Bahan mana yang paling cepat habis.
- Barang mana yang sering lupa dibeli.
- Ada bahan yang hilang atau tidak terdeteksi.
3. Gunakan Sistem FIFO (First In, First Out)
Mencatat tanggal masuknya stok adalah kunci agar sistem FIFO bisa berjalan dengan benar.
Sistem FIFO artinya setiap barang yang dibeli duluan, harus Anda pakai paling awal juga. Tujuan agar tidak ada barang yang rusak karena terlalu lama disimpan.
Bagaimana caranya?
- Setiap beli baru, taruh yang lama di depan dan yang baru di belakang.
- Label tiap bahan dengan tanggal masuk (bila tidak ada tanggal pada kemasan).
Jika Anda punya karyawan, latih juga mereka untuk melakukan dua hal di atas. Biasakan setiap stok baru masuk, langsung mereka urutkan sesuai tanggal pembelian.
4. Buat Jadwal Restock yang Jelas
Jumlah sisa stok adalah patokan utama untuk menentukan kapan harus restock. Sebaiknya, jangan menunggu hingga semua atau beberapa bahan benar habis baru Anda belanja.
Stok jangan sampai kosong karena ini bisa buat operasional macet. Nah, Anda bisa buat jadwal restock rutin agar bisa mengatur pengeluaran dan pembelian dengan mudah.
Contoh:
- Belanja bahan segar (sayur, ayam) setiap hari.
- Belanja bahan kering dan kemasan dua kali seminggu.
Pastikan jadwal ini sudah disesuaikan dengan laporan stok harian, karena permintaan bisa naik turun. Anda perlu tahu kapan momen harus beli banyak dan kapan bisa hemat.
Selain itu, dengan jadwal restock, Anda juga bisa mengantisipasi apakah supplier bisa mengirim barang tepat waktu.
Dalam situasi di mana mereka tidak siap, Anda langsung bisa memesan barang dan bahan di tempat lain.
Baca juga: Point of Sales: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Tips Memilih
6. Gunakan Aplikasi Kasir Biar Tidak Ribet
Bisnis sudah berkembang dan punya ratusan item yang harus dipantau? Daripada catat manual, sebaiknya Anda pakai sistem yang bisa secara otomatis lacak pergerakan stok.
Ada banyak software stok barang, contohnya aplikasi kasir Nutapos yang didesain untuk semua jenis usaha kuliner di Indonesia!
Lewat aplikasi di Tablet atau login ke halaman backoffice nutacloud, Anda bisa:
- Atur data supplier (kontak dan keterangan pembelian).
- Manajemen stok (catat stok awal, masuk, keluar, transfer antar outlet, dan koreksi)
- Pengingat stok (aplikasi otomatis mengigatkan kapan stok tertentu habis)
- Catat pembelian (kapan pembayaran dilakukan, termasuk hutang atau utang ke supplier).
- Lacak otomatis (setting stok akan langsung berkurang setiap ada transaksi penjualan).
Kesimpulan
Dari penjabaran di atas, sudah jelas ya kalau stok adalah bagian penting untuk memastikan usaha Anda berjalan lancar!
Operasional pasti aman kalau Anda tahu jumlah bahan yang dipunya, kapan habisnya, dan kapan harus beli lagi.
Alhasil, Anda bisa meminimalkan barang yang terbuang atau pelanggan kecewa gara-gara pesanan mereka tidak tersedia.
Jika Anda tidak mau ribet mengurus stok secara manual, jangan lupa beralih ke aplikasi kasir Nutapos. Yang siap bantu catat, pantau, dan mengigatkan kapan stok habis!
Mau coba aplikasinya? Buat akun bisnis Anda melalui backoffice nutacloud atau langsung unduh di Google Play Store. Daftar cuma 5 menit, dan aplikasi bisa langsung dipakai.
Nutapos menyediakan demo gratis (online/offline) dan masa trial gratis selama 14 hari! Klik banner di bawah jika ingin menjadwalkan demo.
